Pilih Minyak Goreng Terbaik
UNTUK alasan kesehatan, banyak orang mengganti mentega
dengan minyak goreng. Namun, ada banyak pilihan minyak dengan beberapa di
antaranya lebih sehat daripada yang lain.
Jadi mana minyak yang terbaik? Berikut dua minyak yang
sebaiknya dipilih dan dua minyak yang sebaiknya dilewati, seperti diulas Eatingwell:
Minyak terbaik, di antaranya:
1. Extra-virgin olive oil. Minyak zaitun mengandung lemak
tak jenuh tunggal dan penelitian menunjukkan bahwa lemak tak jenuh tunggal
membantu menjaga kolesterol jahat tetap rendah dan sebaliknya, meningkatkan
kadar kolesterol baik. Selain itu, extra-virgin olive oil juga tinggi
antioksidan disebut polifenol
untuk kesehatan jantung. Sementara, minyak zaitun, tanpa embel-embel extra virgin, tidak mengandung "bonus" antioksidan. Gunakan minyak ini untuk sayuran kukus, campurkan ke dalam saus salad, dan sedikit pada tumis sayuran.
untuk kesehatan jantung. Sementara, minyak zaitun, tanpa embel-embel extra virgin, tidak mengandung "bonus" antioksidan. Gunakan minyak ini untuk sayuran kukus, campurkan ke dalam saus salad, dan sedikit pada tumis sayuran.
2. Minyak kanola. Rasa yang netral dan titik asap yang
ideal menjadikan minyak kanola pilihan terbaik untuk memanggang dan menumis.
Titik asap adalah suatu pertimbangan penting jika Anda berencana memasak di
suhu panas setinggi ketika Anda menggoreng atau memanggang. Dengan suhu tinggi,
minyak kanola tetap terjaga kandungan nutrisinya dan tidak menyebabkan
terbentuknya senyawa yang berpotensi merugikan kesehatan.
Minyak kanola umumnya tidak memiliki banyak antioksidan,
seperti halnya minyak zaitun, tetapi tidak memiliki umur simpan yang relatif
lama. Selain itu, minyak kanola adalah sumber alfa-linolenat terbaik, ini
adalah lemak omega-3 yang dikaitkan dengan kesehatan jantung. Minyak kanola
sangat serbaguna; bagus untuk menumis, dressing salad saat memanggang, juga
untuk kue.
Minyak yang tidak disarankan, di antaranya:
1. Minyak kedelai. Minyak kedelai dalam labelnya
mencantumkan kandungan lemak omega-6. Jenis lemak ini bersaing di tubuh Anda
dengan lemak sehat omega-3 (jenis yang bermanfaat bagi jantung dan otak).
Banyak ahli gizi mengatakan bahwa orang terlalu banyak mengonsumsi lemak
omega-6 dalam pola makan mereka, di mana sebagian besarnya berasal dari makanan
olahan. Minyak kedelai biasa digunakan pada salad dressing kemasan, mayones,
roti, saus pasta, dan granola bar.
2. Kelapa sawit. Minyak kelapa yang biasa Anda gunakan
untuk memasak juga terdapat dalam makanan kemasan. Meskipun kelapa sawit
merupakan lemak trans-bebas, atau sekitar setengah dari lemak jenuh, tapi
menambahkan sekira 1,5 gram saturated fat untuk setiap 2 sendok makan telah
dikaitkan dengan pola makan tinggi lemak jenuh yang berisiko kadar kolesterol
tinggi dan peningkatan risiko penyakit jantung.
Meskipun Anda mungkin pernah mendengar bahwa minyak
kelapa memiliki efek kolesterol kurang dari minyak tropis lainnya, penelitian
tersebut tidak konklusif. Lebih baik Anda memilih produk alami yang mengandung
minyak kelapa sawit tanpta tambahan lemak trans.
No comments:
Post a Comment